Blogroll

Páginas

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Tuesday, April 24, 2012

Jaringan Komputer

Nama : Nur Sakti Yanuar Ardhy
NIM  : 10410100264
Dosen : Chayadi Okto    

Classfull Routing dan Classless Routing

Tentang Protokol Routing

Protokol Routing adalah protocol untuk merouting. Routing protocol digunakan oleh router-router untuk memelihara /meng-update isi routing table. Pada dasarnya sebuah routing protocol menentukan jalur (path) yang dilalui oleh sebuah paket melalui sebuah internetwork.

Classfull Addressing
                Merupakan Metode Pembagian IP berdasarkan kelas dimana IP Address dibagi menjadi 5 kelas protokol ini tidak membawa routing mask information ketika update routing atau routing advertisement. Classfull hanya membawa informasi IP Address saja dan menggunakan informasi default mask sebagai masknya. Berikut adalah pembagian 5 kelas dalam protokol ini :
1.       Address Kelas A
Bit Pertama        : 0
Panjang NetID   : 8 bit
Panjang HostID : 24 Bit
Byte Pertama    : 0-127
Jumlah                 : 126 Kelas A (0 dan 127 dicadangkan)
Range IP              : 1.XXX.XXX.XXX sampai 126.xxx.xxx.xxx
Jumlah IP            : 16.777.214 IP Address disetiap kelas A
Deskripsi             : dieberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang besar

2.       Address Kelas B
Bit Pertama        : 10
Panjang NetID   : 16 Bit
Panjang HostID : 16 Bit
Byte Pertama    : 128 – 191
Jumlah                 : 16.384 Kelas B
Range IP              : 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx
Jumlah IP            : 65.532 IP Address di setiap kelas B
Deskripsi             : Dialokasikan untuk jaringan besar dan sedang

3.       Address Kelas C
Bit pertama        : 110
Panjang Net Id : 24 Bit
Panjang HostID : 8 Bit
Byte pertama    : 192 – 223
Jumlah                 : 2.097.152 Kelas C
Range IP              : 192.xxx.xxx.xxx sampai 223.255.255.xxx
Jumlah IP            : 254 IP Address disetiap kelas C
Deskripsi             : diberikan untuk jaringan ukuran kecil

4.       Address Kelas D
Bit pertama        : 1110
Bit multicast      : 28 Bit
Byte Inisial         : 224-247
Deskripsi             : kelas D digunakan untuk leperluan IP Multicast

5.       Address Kelas E
Bit pertama        : 1111
Bit cadangan      : 28 bit
Bit inisial             : 248-255
Deskripsi             : Kelas E dicadangkan untuk keperluan

Contoh dari classfull Routing adalah RIP V1 (Routing Information Protocol), IGRP (Interior Gateway Routing Protocol), EIGRP
Kelemahan dalam classfull routing protocol adalah tidak dapat mensupport VLSM (Variable Length Subnet Mask) dan Supernetting


Classless Addressing
                Merupakan metode pengalamatan tanpa kelas, yakni dengan mengalokasikan IP Address dalam notasi Classless Inter Domain Routing (CIDR). Protokol routing tanpa kelas memperpanjang Kelas standar A, B, atau C skema pengalamatan IP dengan menggunakan subnet mask atau panjang masker untuk menunjukkan bagaimana router harus menafsirkan sebuah ID jaringan IP. Protokol routing tanpa kelas termasuk subnet mask bersama dengan alamat IP ketika iklan informasi routing. Subnet mask yang mewakili network ID tidak terbatas pada yang didefinisikan oleh kelas-kelas alamat, tetapi dapat berisi sejumlah variabel high-order bit. Subnet mask fleksibilitas tersebut memungkinkan Anda untuk jaringan beberapa kelompok sebagai satu entri dalam tabel routing, secara signifikan mengurangi overhead routing.
Contoh dalam classless Routing ialah RIP v2 dan OSPF, Gateway Protocol Version  (BGP4) dan Intermediate System to Intermediate System ()

Wednesday, March 21, 2012

NIM : 10410100264


ARP (Address Resolution Protocol)

Address Resolution Protocol disingkat ARP adalah sebuah protocol dalam TCP/IP Protocol Suite yang bertanggung jawab dalam melakukan resolusi alamat IP ke dalam alamat Media Access Control (MAC Address).ARP didefinisikan di dalam RFC 826. Ketika sebuah aplikasi yang mendukung teknologi protokol jaringan TCP/IP mencoba untuk mengakses sebuah host TCP/IP dengan menggunakan Alamat IP maka alamat IP yang dimiliki oleh host yang dituju harus diterjemahkan terlebih dahulu ke dalam MAC Address agar frame-frame data dapat diteruskan ke tujuan dan diletakkan di atas media transmisi (kabel, radio, atau cahaya), setelah diproses terlebih dahulu oleh Network Interface Card (NIC). Hal ini dikarenakan NIC beroperasi dalam lapisan fisik dan lapisan data-link pada tujuh lapis model referensi OSI dan menggunakan alamat fisik daripada menggunakan alamat logis (seperti halnya alamat IP atau nama NetBIOS) untuk melakukan komunikasi data dalam jaringan.
Jika memang alamat yang dituju berada di luar jaringan lokal, maka ARP akan mencoba untuk mendapatkan MAC address dari antarmuka router lokal yang menghubungkan jaringan lokal ke luar jaringan (di mana komputer yang dituju berada)
Informasi tentang MAC address akan disimpan dalam keping RAM (Random Access Memory) dan sifatnya temporer dengan umurnya yang hanya dua menit, namun dapat diperbarui. Ruang simpan dalam RAM ini disebut ARP (Address Resolution Protocol) cache. ARP cache berisi tabel IP host serta phisical adrees komputer. ARP cache akan bertambah jika ARP Request mendapat jawaban. ARP Cache ini diatur secara dinamik oleh kernel. Untuk melihat bisa pakai command arp –a. Kita bisa melakukan penghapusan sebuah entry ARP dengan arp –d hostname.
Fungsi ARP pada Komputer
Fungsinya ARP adalah untuk meningkatkan keamanan. Dalam mikrotik, masukan ARP bisa didapat secara dynamic. Namun untuk meningkatkan keamanan, kita dapat memasukkan ARP static secara manual. Dengan hanya membolehkan sebuah router me-reply hanya untuk masukan ARP static pada tabel ARP, maka akan membatasi akses ke router dan jaringan di belakang router, yang hanya untuk IP address atau mac address dengan kombinasi.

Setiap Class IP address meliputi pembagian antara network ID dan host ID. Kita juga harus tahu mana bagian dari network IP dan mana bagian dari host.
  • Class A – 1 byte untuk network, 3 byte untuk (16,777,214) hosts
  • Class B – 2 byte untuk network, 2 byte untuk (65,534) hosts
  • Class C – 3 byte untuk network, 1 byte untuk (254) hosts
  • Class D – digunakan untuk multicast
  • Class E – dicadangkan untuk experiment
Registrasi IP address
Seperti diketahui bahwa TCP/IP adalah protocol yang digunakan dalam komunikasi pada internet. Internet menghubungkan hosts dan jaringan diseluruh dunia kedalam suatu koneksi internetwork yang besar. Setiap device pada jaringan memerlukan suatu IP address yang unik, sehingga tidak saling konflik. Group berikut adalah yang bertanggungjawab dalam registrasi IP address public.
  • American Registry for Internet Numbers (ARIN) untuk wilayah Amerika utara dan selatan, Caribian, dan Afrika – Sahara
  • Reseaux IP Europeens (RIPE)- untuk wilayah Eropa
  • Asia Pacific Network IUnformation Center (APNIC) untuk wilayah Asia Pacific
APNIC memberikan beberapa blok IP address kepada ISP, dan anda bisa mendapatkan IP address public dari ISP anda. Semua jaringan yang ingin dikoneksikan ke dalam jaringan internet harus mendapatkan IP address public setidaknya dari ISP dimana kita berlangganan Internet. Perlu diingat bahwa jika kita mendapatkan IP address dari ISP, maka jika kita berganti ISP – berganti pula IP yang kita daftarkan.
Dan Jika anda ingin membangun suatu jaringan private akan tetapi tidak ingin dihubungkan ke internet maka anda bebas menggunakan IP address mana saja dan tidak perlu didaftarkan ke Internet. Akan tetapi untuk jaringan private kita gunakan IP private sebagai berikut :
Class Type
Start Address
End Address
Class A
10.0.0.0
10.255.255.254
Class B
172.16.0.0
172.31.255.254
Class C
192.168.0.0
192.168.255.254
Konversi Binary ke Decimal
IP address dapat direpresentasikan kedalam 2 macam cara:
  • Decimal (misal 131.107.2.200)
  • Binary (misal 1000 0011. 01101011. 00000010. 11001000)
Manusia menggunakan IP address dengan menggunakan format notasi bertitik seperti 131.107.2.200, sementara computer secara internal menggunakan system binary untuk berkomunikasi antar hosts.
Jangan meremehkan kemampuan anda untuk melakukan konversi dari decimal ke binary atau sebaliknya. Kemampuan ini sangat berguna sekali untuk membuat custom network address pada jaringan anda.
Table berikut adalah patokan untuk mengkonversikan decimal ke binary. Baris pertama adalah posisi bit yang dari kanan menuju ke kiri dimulai dari nilai 0 sampai 7. Posisi bit pertama dengan nilai 0 dan sampai posisi bit terakhir (posisi ke 8 ) dengan nilai 7. Sementara nilai bit hanya 1 atau 0 sebagai bilangan binary.
Misalkan pada posisi bit ke 4 dengan nilai bit 1 memppunyai harga decimal (2 pangkat 3) = 8, dengan rumusan:
2 pangkat (n – 1) dimana n adalah posisi bit
Pada posisi bit ke 8 dengan nilai bit 1 mempunyai harga decimal (2 pangkat 7) = 128 dst.

Table Konversi Biner ke Desimal
Sebagai pedoman yang perlu kita hafalkan adalah angka 128 di sebelah kiri bawah table, posisi bit ke 8 dengan bit value 1 adalah 128 (2 pangkat 7). Untuk posisi bit ke 7 bagi saja dengan dua hasil tadi jadi (128 / 2) = 64, posisi bit ke 6 (64 / 2) = 32 dan seterusnya.
Dengan table ini akan sangat memudahkan kita untuk meng-konversikan nilai decimal ke binary. Misalkan saja untuk IP address dalam bentuk binary berikut:
11000000. 10101000. 11001000.11111110
Kita bisa mulai dari octet pertama 11000000, dengan melihat table diatas maka kita bisa menghitung nilai decimalnya sebagai berikut.
Posisi bit
8
7
6
5
4
3
2
1
Nilai bit
1
1
0
0
0
0
0
0
Decimal
128
64
0
0
0
0
0
0
Nilai decimal di baris terakhir jumlahkan, maka binary 11000000 nilai decimalnya adalah (128+64) = 192
Untuk octet ke dua 10101000, dengan melihat table diatas kita bisa hitung nilai decimalnya sebagai berikut.
Posisi bit
8
7
6
5
4
3
2
1
Nilai bit
1
0
1
0
1
0
0
0
Decimal
128
0
32
0
8
0
0
0
Nilai decimal di baris terakhir jumlahkan, maka binary 10101000 nilai decimalnya adalah (128+32+8) = 168
Untuk octet ke tiga 11001000, dengan melihat table diatas kita bisa hitung nilai decimalnya sebagai berikut.
Posisi bit
8
7
6
5
4
3
2
1
Nilai bit
1
1
0
0
1
0
0
0
Decimal
128
64
0
0
8
0
0
0
Nilai decimal di baris terakhir jumlahkan, maka binary 11001000 nilai decimalnya adalah (128+64+8) = 200
Untuk octet ke empat 11111110, dengan melihat table diatas kita bisa hitung nilai decimalnya sebagai berikut.
Posisi bit
8
7
6
5
4
3
2
1
Nilai bit
1
1
1
1
1
1
1
0
Decimal
128
64
32
16
8
4
2
0
Nilai decimal di baris terakhir jumlahkan, maka binary 11111110 nilai decimalnya adalah (128+64+32+16+8+4+2) = 254
Akhirnya kita dapatkan nilai binary 11000000. 10101000. 11001000.11111110 sama dengan 192.168.200.254 dalam bentuk decimal.
Konversi Decimal ke Binary
Kebalikan dari diatas, konversi dari binary ke decimal bisa dijelaskan dengan menggunakan table berikut ini, dengan masih mengacu pada table konversi diatas. Dimisalkan adalah konversi IP address 218.132.10.55 kedalam format bisanry bisa dijelaskan sebagai berikut.

Konversi IP address desimal ke biner
Untuk angka decimal pada octet pertama 218, kurangi 218 dengan 128. Jika bisa dikurangi, maka pada posisi bit ke 8 nilai binary nya dalah 1, dan sisa pengurangan = (218-128) = 90.
Begeser pada posisi bit ke 7, kurangi sisa tadi (90) dengan 64, karena bisa dikurangi nilai bit posisi ke 7 adalah 1, dan sisa pengurangan adalah (90-64) = 26.
Bergeser kekanan lagi ke posisi bit ke 6, kurangi angka sisa tadi (26) dengan angka 32, karena tidak bisa dikurangi (minus) maka posisi bit ke 6 adalah angka binary 0.
Geser lagi ke kanan ke posisi bit ke 5, kurangi angka sisa 26 dengan angka 16. Karena bisa dikurangi maka posisi bit ke 5 adalah 1.
Geser kekanan lagi ke posisi bit ke 4, kurangi angka sisanya tadi (10) dengan angka 8, karena bisa dikurangi maka posisi ke 4 adalah nilai bit 1.
Geser lagi kekanan ke posisi bit ke 3, kurangi angka sisa (2) dengan angka 4, karena tidak bisa maka posisi bit ke tiga ini adalah 0.
Geser lagi ke kanan ke posisi bit ke 2, kurangi angka sisa tadi (2) dengan angka 2, karena bisa dikurangi maka posisi bit ke dua ini adalah 1. Dan untuk posisi bit terakhir ke 1 adalah angka sisa pengurangan posisi bit ke 2, yaitu 0, tidak ada sisa. Jadi angka decimal 218 = 11011010
Anda bisa menyelesakan dengan cara yang sama untuk angka decimal 132, 10, dan 55 seperti pada contoh table diatas. Sehingga akhirnya diketemukan angka decimal IP address
218.132.10.55 adalah 11011010. 10000100. 00001010. 00110111


Referensi 
  • http://www.sysneta.com/memahami-konversi-ip-address
  • http://logsmylife.wordpress.com/2009/11/13/memahami-apa-itu-arp-poisoning-atau-arp-spoofing/
  • http://www.katakan-hey.com/2011/10/address-resolution-protocol-arp.html


Tuesday, February 28, 2012

Resume Jaringan Komputer

7 OSI Layer
Nama : Nur Sakti Yanuar Ardhy
NIM : 10410100264
Nama Dosen : Pak Chayadi Okto

Model Open System Interconnection (OSI) dalah suatu kerangka logika yang menjelaskan tentang proses komunikasi data melalui suatu jaringan. Kerangka logika ini dikembangkan untuk industri komputer supaya komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.
Dari judul sebelumnya yaitu 7 OSI Layer berarti terdapat 7 layer pada kerangka logika OSI. Setiap layer memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing. Tujuh layer yang disebutkan tadi terdiri dari :
1.       Application Layer
2.       Presentation Layer
3.       Session Layer
4.       Transport Layer
5.       Network Layer
6.       Data Link Layer
7.       Physical Layer
Dari ketujuh layer diatas dibagi kedalam dua grup yaitu Upper Layer dan Lower Layer. Upper Layer fokus pada aplikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di suatu komputer. Sedangkan Lower Layer adalah intisari komunikasi data melalui jaringan aktual. Untuk Upper Layer terdiri dari Application Layer, Presentation Layer dan Session Layer. Untuk Lower Layer terdiri dari Transport Layer, Network Layer, Data Link, Physical Layer. Gambar lebih jelasnya terdapat pada gambar di bawah ini.




Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya tujuan dari penggunaan OSI adalah untuk membantu memahami fungsi-fungsi dari tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protokol jaringan dan metode transmisi. Pada model terdapat tujuh layer dengan karakter dan fungsi yang berbeda-beda. Tiap layer harus bisa berkomunikasi dengan layer diatasnya atau dibawahnya secara langsung melalui serentetan protokol dan standart. Berikut ini akan saya jelaskan fungsi dari tiap – tiap Layer.
1.       Application Layer
Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggung jawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program E-Mail dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lain.
2.       Presentation Layer
Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, GIF dan JPG untuk gambar. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi
3.       Session Layer
Menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi, bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain / saling terkoneksi.
4.       Transport Layer
Bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika end to end antar terminal dan menyediakan penanganan error (error handling).

5.       Network Layer
Bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk paket.

6.       Data Link Layer
Menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi frame yang berhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media. Komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan penanganan error.

7.       Physical Layer
Bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media, seperti kabel dan menjaga koneksi fisik antar sistem.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More